Materi Bahasa Indonesia Kelas VI
Dalam setiap bahasa, termasuk bahasa Indonesia, seringkali kita temui
adanya hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atau
satuan bahasa lainnya dengan kata atau satuan bahasa lainnya
lagi.Hubungan atau relasi kemaknaan ini mungkin menyangkut hal kesamaan
makna (sinonimi), kebalikan makna (antonym), kegandaan makna (polisemi
dan ambiguitas), ketercakupan makna (hiponim), kelebihan makna
(redundansi), dan sebagainya. Berikut ini akan dibicarakan masalah
tersebut satu per satu.
1. Sinonim
Secara etimologi kata sinonimi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu
anoma yang berarti ‘nama’, dan syn yang berarti ‘dengan’. Maka secara
harfiah kata sinonimi berarti ‘nama lain untuk benda atau hal yang
sama’.Secara semantik Verhaar (1978) mendefinisikan sebagai ungkapan
(bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama
dengan makna ungkapan lain. Umpamanya kata buruk dan jelek adalah dua
buah kata yang bersinonim ;bunga, kembang, dan puspa adalah tiga buah
kata yang bersinonom; mati, wafat, meninggal, dan mampus adalah empat
buah kata yang bersinonim.